Minggu, 11 Januari 2015

endangperwita.blogspot.com/Portofolio_PA_ 3/label/Tugas

PORTOFOLIO PAI 3
SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

Sejarah Pendidikan Islam (Tarihut Tarbiyah Islamiyah) adalah Catatan peristiwa tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam sejak lahirnya hingga sekarang ini atau Satu cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam, baik dari segi gagasan atau ide-ide, konsep, lembaga maupun operasionalisasi sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga sekarang ini.
Manfaat Sejarah Pendidikan Islam adalah sebagai faktor keteladanan, Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam, sejak zaman lahirnya sampai masa sekarang, Mengambil manfaat dari proses pendidikan Islam guna memecahkan problematika pendidikan Islam pada masa kini, Memiliki sikap positif terhadap perubahan-perubahan system pendidikan Islam.Ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Sejarah Pendidikan Islam adalah Sosiollogi, ilmu Sejarah dan Sejarah Kebudayaan.

PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN PENDIDIKAN ISLAM
PADA MASA NABI

Pokok pembinaan pendidikan islam di kota Makkah adalah pendidikan tauhid, titik beratnya adalah menanamkan nilai-nilai tauhid ke dalam jiwa setiap individu muslim, agar jiwa mereka terpancar sinar tauhid dan tercermin dalam perbuatan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.Pokok pembinaan pendidikan islam di kota Madinah dapat dikatakan sebagai pendidikan sosial dan politik. Yang merupakan kelanjutan dari pendidikan tauhid di Makkah, yaitu pembinaan di bidang pendidikan sosial dan politik agar dijiwai oleh ajaran , merupakan cermin dan pantulan sinar tauhid tersebut.





PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM
Secara umum tugas pendidikan Islam adalah membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dari tahap ke tahap kehidupannya sampai mencapai titik kemampuan optimal. Sementara fungsinya adalah menyediakan fasilitas yang dapat memungkinkan tugas pendidikan berjalan dengan lancar.
Bila dilihat secara operasional, fungsi pendidikan dapat dilihat dari dua bentuk :
1. Alat untuk memperluas, memelihara, dan menghubungkan tingkat-tingkat kebudayaan, nilai-nilai tradisi dan sosial serta ide-ide masyarakat dan nasional
2. Alat untuk mengadakan perubahan inovasi dan perkembangan.
Menetapkan al-Qur’an dan hadits sebagai dasar pendidikan Islam bukan hanya dipandang sebagai kebenaran yang didasarkan pada keimanan semata. Namun justru karena kebenaran yang terdapat dalam kedua dasar tersebut dapat diterima oleh nalar manusia dan dibolehkan dalam sejarah atau pengalaman kemanusiaan.
Tujuan pendidikan Islam adalah untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan kepribadian manusia. Secara menyeluruh dan seimbang yang dilakukan melalui latihan jiwa, akal pikiran, diri manusia yang rasional, perasaan dan indra, karena itu, pendidikan hendaknya mencakup pengembangan seluruh aspek fitrah peserta didik, aspek spiritual, intelektual, imajinasi, fisik, ilmiah dan bahasa, baik secara individual maupun kolektif, dan mendorong semua aspek tersebut berkembang ke arah kebaikan dan kesempurnaan. Tujuan terakhir pendidikan muslim terletak pada perwujudan ketundukan yang sempurna kepada Allah SWT, baik secara pribadi  maupun seluruh umat manusia. (Samsul Nizar, 2002:38).

IDEOLOGI PENDIDIKAN DAN ALIRAN PEMIKIRAN
PENDIDIKAN ISLAM

Behaviorisme
Paradigma ini berpendapat bahwa: pertama, perilaku anak didik itu terbentuk oleh pengaruh orang dewasa terutama orang tua dan guru. Dalam Psikologi perkembangan aliran ini mirip dengan aliran empirisme John Lock yang mengatakan anak baru lahir bagaikan kertas putih yang mana perkembangannya sangat ditentukan oleh faktor lingkungan. Kedua, tindakan mengikuti stimulus-respon, sehingga bersifat reaktif. Ketiga, hadiah dan hukuman memegang peran penting. Maka asumsinya anak yang melakukan tindakan positif adanya hadiah atau sebaliknya.
Sedangkan dalam konsep Agama Islam kita mengetahui perkembangan anak itu sebagaimana tercantum dalam hadits nabi yang artinya “sesungguhnya anak itu dilahirkan dalam keadaan fithrah dan menjadi yahudi, nashrani, atau majusi itu tergantung dari orang tuanya ”. artilnya bahwa anak itu hakikatnya terlahir dalam keadaan suci dan dalam perkembangan selanjutnya yakni yang berupa karakter dasar adalah orang tuanya, karena proses pemeblajaran dan factor lingkungan.
Konservatisme
Dalam dunia pendidikan seorang konservatif beranggapan bahwa sasaran utama sekolah adalah pelestarian dan penerusan pola-pola social serta tradisi-tradisi yang sudah mapan. Ada dua ungkapan dasar konservatif dalam pendidikan. Pertama, konservatifisme pendidikan religius, yang menekankan peran sentral pelatihan rohaniah sebagai pembangunan karakter moral yang tepat. Kedua, konservatisme pendidikan sekuler, yang memusatkan perhatiannya pada perlunya melestarikan dan meneruskan keyakinan-keyakinan yang telah ada, sebagai cara untuk menjamin pertahanan hidup secara sosial serta efektivitas secara kuat oleh orientasi pendidikan yang bersifat lebih alkitabiyah dan evangelish (mendakwahkan agama) yang secara theology jelas-jelas      secara  liberal.Bagi mereka ketidak sederajatan masyarakat merupakan suatu hukum kesederajatana alami, suatu hukum yang mustahil di hindari serta sudah merupakan ketentuan sejarah atau bahkan takdir tuhan. perubahan sosial bagi mereka bukanlah suatu hal yang harus diperjuangkan, karena perubahan akan membuat manusia akan lebih sengsara saja. Dalam bentuknya yang klasik atau awal paradigma konservatif dibangun berdasarkan keyakinan bahwa masyarakat pada dasarnya tidak bisa merencanakan perubahan atau mempengaruhi perubahan sosial, hanya tuhanlah yang merencanakan perubahan keadaan masyarakat.
Liberalisme
Liberalisme merupakan paradigma berfikir dan kebudayaan yang tengan menjadi mainstream dunia. dimana atmosfir pemikiran maupun konstalasi kemanusiaan konteporer didominasi paradigma liberal ini, sebagai entitas budaya pendidikan dengan sendirinya tidak luput dari keharusan mengikuti madhzab liberal, yang berpijak pada sekulerisme, individualisme, dan pragmatisme. pengaruh tersebut dalam pendidikan Barat tampak pada mengemukannya paradigma pendidikan progresifisme, yang setiap memandang individu sebagai pihak yang paling tahu hal yan terbaik untuk dirinya sendiri. sekolah atau guru tidak berhak menentukan tata nilai yang harus dan tidak semestinya bagi siswa-siswanya.
Pragmatisme
Paradigma ini menganggap sebuah gagasan (pendidikan) adalah “benar” jika (dan sejauh) ia menuntun kearah konsekuensi-konsekuensi efektif ketika diterapkan ke penyelesaian masalah yang nyata (praktis)
Humanisme
Paradigma humanisme berpendapat: pertama, perilaku manusia itu dipertimbangkan oleh multiple intellegencenya . bukan hanya kecerdasan intelektual semata , tetapi juga kecerdasan emosional dan sepiritual. dua kecerdasan terakhir tidak kalah pentingnya dalam menentukan keberhasilan anak didik.
Kritis
Pendidikan bagi mereka merupakan arena perjuangan politik, yang menghendaki perubahan struktur secara fundamental dalam politik ekonomi masyarakat dimana politik berada. bagi mereka kelas dan diskriminasi gender dalam masyarakat tercermin pula dalam dunia pendidikan.
Tiga aliran utama filsafat pendidikan Islam yang telah dibahas di atas, memiliki pendapat-pendapat yang berbeda antara satu dengan yang lain. Aliran yang pertama yaitu aliran Konservatif (al-Muhafidz). Mereka memaknai ilmu dengan pengertian sempit, yaitu hanya mencakup ilmu-ilmu yang bersifat keagamaan.Sangat berbeda dengan aliran Konservatif ini, kalangan yang menamakan diri mereka Ikhwan al-Shafa, menganggap semua disiplin ilmu adalah penting. Mereka lebih luwesdalam merumuskan ilmu pengetahuan, dan indera adalah sumber utama ilmu pengetahuan. Kelompok Ikhwan dan tokoh-tokoh yang sealiran dengannya digolongan ke dalam aliran yang ke-dua yaitu aliran Religius-Rasional (al-Diniy al-‘Aqlaniy).
 Aliran yang ke-tiga yaitu aliran Pragmatis (al-Dzarai’iy). Tokoh aliran ini adalah Ibnu Khaldun. Menurutnya, pendidikan bukan hanya bertujuan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan akan tetapi juga untuk mendapatkan keahlian duniawi dan ukhrowi, keduanya harus memberikan keuntungan.

NILAI-NILAI DASAR DAN SUMBER NORMA PENDIDIKAN ISLAM
Pendidikan dalam islam merupakan proses perubahan sikap dan tatalaku orang dalam usaha mendewasakan manusia supaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan islam adalah usaha maksimal untuk menentukan kepribadian anak didik berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah di gariskan dalam al-qur’an dan as-sunnah/al-hadits.Al-qur’an merupakan pendidikan secara umum, yang merupakan pendidikan secara khusus, kelebihan dalam al-qur’an terletak pada  metode yang menakjubkan dan unik sehingga dalam konsep pendidikan yang terkandung di dalamnya, al-qur’an mampu menciptakan individu yang beriman dan senantiasa meng-Esakan Allah, serta mengimani hari akhir.Assunnah/al-hadits adalah: Perbuatan, perkataan ataupun pengakuan Rosul Allah SWT, pengakuan itu sendiri adalah kejadian atau perbuatan orang lain yang diketahui Rosulullah, untuk membina umat manjadi manusia seutuhnya.Al-Hadits sebagai dasar islam tidak terlepas dari fungsi itu sendiri terhadap al-qur’an, fungsi as-sunnah terhadap al-qur’an adalah sangat penting.
Islam sebagai agama samawi yang dijamin akan menyelamatkan umat manusia yang beragamakn islam (Muslim) dan melaksanakan  (mengamalkan ) ajaranNNYA.Sebagai agama Samawi yaitu agama yang bnersal dari Rabbani maka sebagai sumbernya  berasal dari Rabbani merupakan keniscayaan yang tak terbantahkan.Dengan demikian sumber norma dan nilai dalam islam adalah  Alquran dan Alhadist ,dan ijtihad sebagai sumber tambahan.
PENDIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Dalam perspektif filsafat pendidikan islam, para pendidik adalah orang yang menguayakan terbentuknya manusia yang rasional dalam mengimani sesuatu yan bersifat metafisikal, melakukan filter dalam menerima doktrin agama. Sedangkan tugas pendidik antara lain yaitu:
a. Membimbing anak didik
                 Mencari pengenalan terhadapnya mengenai kebutuhan kesanggupan, bakat, minat dan sebagainya.
b. Menciptakan situasi untuk pendidikan
Situasi pendidikan, yaitu suatu keadaan yang menyebabkan tindakan-tindakan dapat berlangsung dengan baik dan hasl yang memuaskan.
c. Memiliki pengetahuan-pengetahuan yang diperlukan, pengetahuan-pengetahuan keagamaan, dan lain-lainnya.
Pengetahuan ini tidak sekedar diketahui tetapi juga diamalkan dan diyakininya sendiri. Kedudukan pendidik sebagai pihak yang “lebih” dalam situasi pendidikan. Haruslah dingat bahwa pendidik adalah manusia dengan sifat yang tidak sempurna. Oleh karena itu, pendidik harusselalu meninjau diri sendiri. Dari reaksi anak didik, hasil-hasil usaha pendidikan, pendidik dapat memperoleh bahan-bahan kesamaan dari pihak anak didik. Kecaman yang membangun pun besar sekali manfaatnya.
Dalam Islam, orang yang pertama bertanggung jawab adalah ayah dan ibu (orang tua), tapi seiring berkembangnya dan kemajuan zaman tugas itu diserahkan kepada pihak lembaga pendidikan yang bertugas sebagai pendidik kedua setelah orang tua, dan pada intinya baik orang tua, maupun tenaga pendidik adalah membimbing anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai tujuan pendidikan yang sesuai dengan kodratnya sebagai manusia, yakni menjadi insankamil.

PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik memiliki kedudukan sebagai sentral pendidikan, pokok persoalan dalam pendidikan Islam karna peserta didiklah yang memiliki tujuan serta cita-cita yang ingin dicapainya, jadi tugas dari seorang pendidik atau guru adalah memberikan bantuan, arahan dan bimbingan kepada peserta didik menuju kesempurnaan atau tujuan yang ingin di capainya tersebut.
            Untuk itu seorang pendidik atau guru harus memahami betul kebutuhan-kebutuhan dari peserta didiknya, baik itu kebutuhan fisiknya, kebutuhan sosialnya, kebutuhannya untuk mendapatkan status, kebutuhan mandirinya, kebutuhannya untuk berprestasi, disayangi dan dicintai, berfilsafat, serta kebutuhannya untuk berintelektual. Juga pendidik harus mengetahui apa-apa yang menjadi dimensi dari peserta didik yaitu dimensi fisik, akal, dimensi agama, akhlak, rohani, seni, serta dimensi sosialnya.
Bukan hanya untuk para pendidik yang harus memperhatikan peserta didik, tapi peserta didik pun harus menghargai posisi pendidik sebagai pembina, pembimbing. Peserta didik harus beretika serta harus memperhatikan kewajibannya terhadap pendidik serta orang-orang disekitarnya.
JUDUL           : MANUSIA PEMBELAJAR (PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK) YANG BIJAKSANA DALAM PENDIDIKAN ISLAM
OLEH :
Pendidik adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang mendidik. Secara khusus pendidik dalam perspektif pendidikan islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan seluruh potensi peseta didik. Kalau kita melihat secara fungsional kata pendidik dapat di artikan sebagai pemberi atau penyalur pengetahuan, keterampilan.
Perbuatan mendidik atau mengajar adalah perbuatan terpuji dan mendatangkan pahala dari Allah karena amal kebajikan jariyah yang akan mengalirkan pahala selama ilmu yang diajarkan tersebut masih diamalkan orang yang belajar tersebut.Seorang pendidik mempunyai rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya sebagai seorang pendidik. Seperti yang dikatakan oleh Imam Ghazali bahwa” tugas pendidik adalah menyempurnakan, membersihkan, menyempurnakan serta membawa hati manusia untuk Taqarrub kepada Allah SWT.
Sedangkan anak didik adalah makhluk yang berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan menurut fitrahnya masing-masing, dimana mereka sangat memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju kearah titik optimal kemampuan fitrahnya. Berdasarkan pengertian ini, maka anak didik dapat dicirikan sebagai orang yang tengah memerlukan pengetahuan atau ilmu, bimbingan dan pengarahan.




INOVASI DAN METODE PENDIDIKAN ISLAM YANG ADA DI INDONESIA
Inovasi yang dilakukan dalam pendidikan agama islam yang ada di Indonesia adalahb :
1.                  Inovasi dalam proses pembelajaran
Proses belajar mengajar harus didasaskan pada prinsip belajar siswa aktif (Student active learning). Lebih menekankan pada proses pembelajaran dan bukan mengajar. Proses pembelajaran di dasarkan pada learning kompetensi yaitu peserta didik akan memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap, wawasan dan penerapannya sesuai dengan kriteria atau tujuan pembelajaran. Proses beelajar diorientasikan pada pengembangan kepribadian yang optimal dan didasarkan pada nilai-nilai ilahiyah. Menurut prinsip ini, peserta didik diberi kesempatan untuk secara aktif merealisaikan segala potensi bawaan kearah tujuan yang diinginkan yaitu menjdi manusia muslim yang berkualitas.
2.      Inovasi dalam evaluasi pembelajaran
Pendidkan agama islam tidak hanya menekankan pada penilaian secara kognitif melainkan penilaian secara praktek atau pengaplikasian dalam kehidupan. Pendidkan yang efektif sebaiknya menekankan pemahaman konsep dan kemampuan di bidang kognitif, ketrampilan, sosial dan efektif. Evaluasi pembelajaran dilakukan secara terpadu yang di dalamnya menitikberatkan pada praktek atau pengaplikasian dalam kehidupan sehari-hari.
Inovasi pendidikan Islam pada dasarnya bersifat terbuka, demokrasi dan universal. Tetapi keterbukaan pendidikan Islam bukan berarti tidak disertai dengan fleksibelitas untuk mengadopsi (menyerap) unsur-unsur positif dari luar, sesuai perkembangan dan kepentingan masyarakatnya, dengan tetap menjaga dasar-dasarnya yang orginal (shahih) yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits. Hal ini ditulis dalam sebuah postulat yang popular “Melestarikan nilai-nilai lama yang positif dan mengambil nilai-nilai yang baru yang lebih positif”. Keterbukaan seperti inilah yang memungkinkan pembharuan (inovasi) dalam pendidikan Islam, bukan saja karena tuntutan zaman, tetapi bersamaan dengan itu pembaharuan diperlukan karena hajat untuk memperbaiki kemaslahatan kaum muslimin sendiri (Kurikulum 2013)



PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN
ISLAM DI INDONESIA

Berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan di Indonesia, para ahli menafsirkan bahwa agama dan kebudayaan Islam diperkirakan masuk ke Indonesia sekitar abadke-7M, yaitu pada masa kekuasaan Kerajaan Sriwijaya.Pendapat lain membuktikan bahwa agama dan kebudayaan Islam masuk ke wilayah Indonesia dibawa oleh para pedagang Islam dari Gujarat (India). Masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia atau proses Islamisasi di Indonesia melalui beberapa cara atau saluran, yaitu perdagangan, politik, dan tassawuf.  Pendidikan untuk komunitas muslim relatif telah mapan melalui lembaga-lembaga yang secara tradisional telah berkembang dan mengakar sejak proses awal masuknya Islam ke Indonesia.
             Pendidikan selama penjajahan Belanda dapat dipetakan kedalam 2 (dua) periode besar, yaitu pada masa VOC (Vereenigde Oost-indische Compagnie) dan masa pemerintah Hindia Belanda (Nederlands Indie). Pada masa VOC, yang merupakan sebuah kongsi (perusahaan) dagang, kondisi pendidikan di Indonesia dapat dikatakan tidak lepas dari maksud dan kepentingan komersial. Pada tahun 1950 di mana kedaulatan Indonesia telah pulih untuk seluruh Indonesia, maka rencana pendidikan agama untuk seluruh wilayah Indonesia makin disempurnakan dengan dibentuknya panitia bersama.
:


Rabu, 13 November 2013

Jurnal Smstr III

Mata Kulian         : Kewiraan
Dosen                  : Solichul Hadi, S.Ag., M.Pd.
Pertemuan 1

Pengantar Kuliah

Masalah apa yang  perlu dibahas tentang bangsa Indonesia saat ini ????????????.................
Komentar : Menurut saya adalah mengenai penegakkan hukum di Indonesia masih belum dilaksanakan sebagaimana mestinya.Sekarang jika seseorang melanggar norma ataupun peraturan yang berlaku maka dia harus dihukum sesuai  dengan kesalahannya ,namun tidak bagi mereka yang mempunyai kekuasaan  dan materi ,sedangkan jika orang biasa yang melakukan kesalahan mendapatkan hukuman yang pasti,sehingga kita yang dari kalangan orang biasa merasa diperlakukan tidak sama.Untuk itu Pemerintah (tokoh penegak hukum)perlu mengadakan evaluasi dan tindak lanjut terhadap masalah tersebut.

Pertemuan 2 
Pengantar Kewiraan 
Bangasa Indonesia merupakan Negara Kepulauan dengan berbagai ragam suku,budaya,dan bahasa yang menyatu dengan semboyan “Bhineka Tunggal Ika” ,dalam hal SDA pun Indonesia termasuk Negara yang kaya akan SDA,terbukti bahwa Indonesia bisa menjalankan kegiatan ekspor sebagian Sumber Daya Alam.Dari Pernyataan diatas menjadikan banyak Negara-Negara lain yang menyorot Indonesia ,dan bahkan ingin menguasai bangsa Indonesia dalam segala bidang,hal ini menjadikan  ancaman bagi bangsa Indonesia untuk itu diperlukan adanya pembekalan bagi seluruh rakyat Indonesia mengenai Negaranya melalui Pendidikan Kewarganegaraan ataupun pendidikan Kewiraan,Sehingga dari pembekalan tersebut Negara Indonesia bisa mengatasi ancaman dari dalam Negeri maupun luar Negeri.Yang berdasarkan pada landasan hukumpancasila dan UUD ’45.


Pertemuan 3

Wawasan Nusantara
Sebagai WNI  seharusnya kita sadar bahwa  Negara Indonesia adalah Negara yang patut kita banggakan dan dipertahankan  baik wilayah teritorial maupun segala unsur yang ada didalamnya,bagaiman caranya ???...,untuk mewujudkan itu semua pastilah ada caranya ,yakni melaui wawasan nusantara , wawsan nusantara adalah cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa  sesuai dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan dan cita-cita nasionalnya. Dengan demikian Wawasan Nusantara berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam penyelenggaran kehidupan serta sebagai rambu-rambu dalam perjuangan mengisi kemerdekaanya. Wawasan Nusantara sebagai cara pandangan juga mengajarkan bagaimana pentingnya membina persatuan dan kesatuan

Pertemuan 4

Ketahanan Nasional

Berbagai ancaman telah dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini baik ancaman dari dalam negeri  maupun dari luar negeri,beberpa pemberontakan dari  daerah-daerah di Indonesia yang menginginkan lepas dari Negara Indonesia satu persatu bisa teratasi,dan salah satu ancaman dari luar adalah Negara lain yang ingin menguasai Negara Indonesia dengan mengklaim pulau-pulau kecil yang berbatasan langsung dengan Negara Indonesia oleh karena itu bangsa Indonesia harus siap jika suatu saat nanti bebrapa ancaman menghampiri bangsa Indonesia,sehingga perlu meningkatkan ketahanan Nasional Bangsa .Dalam hal ini yang berperan bukanlah pemerintah saja tapi juga seluruh rakyat Indonesia.Karena Ketahanan nasional  adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah Negara dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Pertemuan 5

Politik dan Strategi Nasional

Antara Politik dan strategi nasional sudah beda dalam hal pengertian maupun implementasinya,Politik nasional adalah suatu kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional.Sedangkan Strategi Nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional. Strategi nasional disusun untuk melaksanakan politik nasional, misalnya strategi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.Dengan demikian tidak semua tindakan ataupun kebijakan yang dilakukan bangsa Indonesia adalah merupakan politik nasional yang dijadikan sebagai strategi nasional karena politik nasional memiliki ruang lingkup Negara,Kekuasaan,Pengambilan keputusan,Kebijakan umum dan Distribusi.


Jumat, 11 Oktober 2013

Tugas 1 Sistem Operasi

1.a) Batch System adalah dimana job-job yang mirip dikumpulkan dan dijalankan secara kelompok kemudian setelah kelompok yang dijalankan tadi selesai maka secara otomatis kelompok lain dijalankan. jadi dengan kata lain adalah teknologi proses komputer dari generasi ke-2. yang jika suatu tugas sedang dikerjakan pada 1 rangkaian, akan di eksekusi secara berurutan
 .b) Multi Programming adalah merupakan suatu metode yang memungkinkan dua buah program atau lebih dijalankan secara serentak dalam sebuah komputer. Berbagi sumber daya dalam waktu yang berlainan.
 .c) Time sharing adalah suatu teknik penggunaan online system oleh beberapa pemakai secara bergantian menurut waktu yang diperlukan pemakai. Disebabkan waktu perkembangan proses CPU semakin cepat, sedangkan alat Input/Output tidak dapat mengimbangi kecepatan dari CPU, maka kecepatan dari CPU dapat digunakan secara efisien dengan melayani beberapa alat I/O secara bergantian.
 .d) Paralel adalah sistem yang mempunyai lebih dari satu processor yang dapat berkomunikasi,membagi bus,clock dan juga perangkat memori dan peripheral.

2.Perbedaan Sistem Single programming dan multi programming :
  Sistem single Programming adalah  satu processor mengerjakan satu program yang ada di memori utama,sedangkan pada sistem multiprogramming, satu processor dapat mengerjakan banyak program yang ada di memori utama.

3.Perbedaan dari symmetric dan asymmetric multi processing :
  Dalam Asymmetric Multiprocessing satu prosesor menjadi master dan prosesor lainnya sebagaislave.Master Processor bertugas untuk menjadwalkan dan mengalokasikan proses yang akan dijalankan oleh Slave Processors.
  Sedangkan pada symmetric Multiprocessing, setiap prosesor menjadwalkan diri sendiri.Setiap prosesor memeriksa ready queue dan memilih proses yang akan dieksekusi. Penjadwalan terlaksana dengan menjadwalkan setiap prosesor untuk memeriksa antrian dan memilih suatu proses untuk dieksekusi.

4.Perbedaan sistem paralel dan sistem terdistribusi :
  Pada sistem paralel tiap processor dapat menggunakan memori atau clock bersama-sama,sedangkan pada sistem terdistribusi kumpulan processor tidak dapat digunakansecara bersamaan.

5.Perbedaan symmetric dan asymmetric clustering :
  Symmetric clustering yaitu sebuah sistem dimana semua host menjalankan aplikasi,sedangkan asymmetric clustering yaitu satu server menjalankan aplikasi sementara server lainnya standby.

6.Perbedaan Sisitem terdistribusi dan sisitem terklaster :
  Sistem terdistribusi mendistribusikan komputasi di antara beberapa processor.Processorberkomunikasi dengan processor lain melalui saluran komunikasi, misalnya bus kecepatan tinggi atau saluran telepon.Sedangkan sistem terklaster adalah pengembangan dari sistem terdistribusi.Perbedaan sistem terklaster dengan sistem terdistribusi adalah pada sistem terklaster memungkinkan dua atau lebih sistem untuk  membagi penyimpan sekunder (storage) bersama-sama.Sistem terklaster mempunyai kehandalan sistem yang tinggi seperti pada sistem terdistribusi

Sumber :
                 http://thax46.blogspot.com

                 http://rochmadudinus.blogspot.com

Minggu, 02 Juni 2013

MENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA



1.Definisi Sumber Daya Manusia

   1.Definisi SDM

     Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata SDM,panjangnya Sumber Daya  Manusia,namun jika ditanya apakah SDM itu,belum tentu terjawab dengan benar dan pasti,sehingga perlu dibahas tentang definisi SDM dari berbagai sumber untuk mengetahui definisi SDM secara lengkap dan menyeluruh.

a.       Menurut para Ahli

      1.Marimin dkk (2004) mengatakan bahwa sumber daya manusia merupakan salah satu asset organisasi yang menjadi tulang punggung suatu organisasi dalam menjalankan aktivitasnya dan sangat berpengaruh terhadap kinerja dan kemajuan organisasi.

2.Sinurat (2008) mengatakan bahwa sumber daya manusia adalah satu-satunya sumber      daya perusahaan yang memiliki kekuasaan untuk merencanakan dan mengendalikan sumber daya yang lain dalam organisasi. Sumber daya manusia adalah satu-satunya sumber daya   yang memiliki kekuasaan untuk merencanakan dan mengendalikan kegiatannya sendiri.

3.Siagian (2002) mengatakan bahwa sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen.

4.Aziz (2005) mengatakan bahwa sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya pembangunan bangsa.

5.Supriatin dkk (2006) mengatakan bahwa sumber daya manusia merupakan kekuatan atau tenaga yang dimiliki manusia baik jasmani maupun rohani.

6.Pendapat lain mengatakan bahwa sumber daya manusia merupakan salah satu unsur penunjang organisasi dapat diartikan sebagai manusia yang bekerja dalam suatu organisasi (personil, tenaga kerja atau karyawan)

       7.Menurut Hadari Nawawi yang dikutif oleh Ambar Teguh Sulistiyani dan

Rosidah yang dimaksudkan sebagai sumber daya manusia meliputi tiga pengertian  yaitu

            a. Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan

                Suatu organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pegawai atau

                karyawan).

             b.Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak

                organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.

             c.Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan asset dan

                berfungsi sebagai modal (non material / non finansial) di dalam

                organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (real)

    secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensinya.          (Nawawi  dalam Sulistiyani dan Rosidah, 2003:9)

        8.Faustino CardosoGomes menyebutkan bahwa :

           Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat

           dalam organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas. Secara

           umum sumber daya yang terdapat dalam suatu organisasi bisa

           dikelompokkan atas dua macam, yaitu (1) sumber daya manusia (human

           resource), dan (2) sumber daya non-manusia (non-human resources)

           (Gomes, 2003:1).

         Dari pendapat para ahli tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa sumber   daya manusia merupakan tenaga penunjang aktivitas suatu organisasi.

b.      Menurut Wikipedia

       SDM adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan  perannya sebagai  makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi..

2.Unsur-Unsur Sumber Daya Manusia
       Pengerian sumber daya manusia mencakup semua unsur yang dimilikinya.
  Unsur yang dimilikinya itu seperti, energi, bakat, keterampilan, kondisi fisik    dan mental manusia yang dapat digunakan untuk berproduksi. Unsur yang dimiliki diharapkan dapat menunjang kebutuhan dalam mencapai tujuan.
       Sumber daya manusia dipandang memiliki peranan yang semakin besar
       bagi kesuksesan suatu organisasi.Organisasi pemerintah maupun swasta      menyadari    bahwa unsur “manusia” yang     memiliki keunggulan dalam bersaing
       akan membawa organisasi kearah yang lebih maju. Unsur-unsur (variables)
       sumber daya manusia menurut Faustino Cardoso Gomes dalam bukunya yang
       berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia meliputi :
       1. Kemampuan-kemampuan (Capabilities),
       2. Sikap (Attitudes),
       3. Nilai-nilai (Values),
       4. Kebutuhan-kebutuhan (Needs),
       5. Karakteristik demografisnya (Penduduk).
          (Gomes, 2003:26)
Unsur-unsur sumber daya manusia seperti kemampuan sikap, nilai kerja,
kebutuhan serta kependudukan merupakan daya yang terdapat pada manusia.
Memperoleh sumber daya tersebut tergantung dari manajemen sumber daya
manusianya mulai dari penarikan sumber daya manusia, seleksi, pengembangan,
pemeliharan sumber daya manusia harus dilakukan secara selektif untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas.
“Sumber daya manusia yang berkualitas tinggi adalah sumber daya yang
mampu menciptakan bukan saja nilai komparatif, tetapi juga nilai
kompetitif-generatif-inovatif dengan menggunakan energi tertinggi seperti
intelligence, creativity, dan imagination; tidak lagi semata-mata
menggunakan energi kasar seperti bahan mentah, lahan, air, tenaga, otot
dan sebagainya. (Ndaraha, 1999:12)”
Pendapat Taliziduhu Ndaraha menyebutkan bahwa kualitas sumber daya
manusia yang tinggi mampu menggunakan daya yang bersumber pada dirinya tidak hanya otot, keterampilan dan kemampuan tetapi pola pikir, kecerdasaan dan kekreatifitasan. Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal perasaan, keinginan, keterampilan, pengetahuan.

3.Definisi Menejemen Sumber Daya Manusia
     Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para ahli:

      1 Menurut Melayu SP. Hasibuan.
 MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan  efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
  2.Menurut Henry Simamora

       MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja.
MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan perburuhan yang mulus.


3.MenurutAchmadS.Rucky
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan,
pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif     untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.


4.Menurut Mutiara S. Panggabean
MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan     pengendalian kegiatan- kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan


   5.Menurut Mutiara S. Panggabaean
 MSDM adalah kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja. Dari sisi  pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja.
Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan demikian pentingnya manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Jadi Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian,pengkoordinasian,pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian,
pemeliharaan, dan pemisahan tenagakerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dalam usaha pencapaian tujuan perusahan permasalahan yang dihadapi manajemen bukan hanya terdqapat pada bahan mentar, alat-alat kerja,mesin-mesin produksi, uang dan lingkungan kerja saja, namun juga menyakup karyawan (SDM) yang mengelola faktor-faktor produksi lainnya tersebut. Namun, perlu diingat bahwa sumber daya manusia sendiri sebagai faktor produksi, seperti halnya faktor produksi lainnya, merupakan masukan (input) yang diolah oleh perusahaan dan mengasilkan keluaran (output).

4.Proses Tahapan Menejemen SDM

       1.Recruitment(pengadaan),
Pengadaan Manajemen Sumber Daya Manusia
Recruitment disini diartikan pengadaan, yaitu suatu proses kegiatan mengisi formasi yang lowong, mulai dari perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyarigan sampai dengan pengangkatan dan penempatan. Pengadaan yang dimaksud disini lebih luas maknanya, karena pengadaan dapat merupakan salah satu upaya dari pemanfaatan. Jadi pengadaan disini adalah upaya penemuan calon dari dalam organisasi maupun dari luar untuk mengisi jabatan yang memerlukan SDM yang berkualitas.
Jadi bisa berupa recruitment from outside dan recruitment from within. Recruitment from within merupakan bagian dari upaya pemanfatan SDM yang sudah ada, antara lain melalui pemindahan dengan promosi atau tanpa promosi. Untuk pengadaan pekerja dari luar tahapan seleksi memegang peran penting. Seleksi yang dianjurkan bersifat terbuka (open competition) yang didasarkan kepada standar dan mutu yang sifatnya dapat
diukur (measurable). Pada seleksi pekerja baru maupun perpindahan baik promosi dan tanpa promosi, harus memperhatikan unsur-unsur antara lain; kemampuan, kompetensi, kecakapan, pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepribadian.
Tahapan pemanfaatan SDM ini sangat memegang peranan penting, dan merupakan tugas utama dari seorang pimpinan. Suatu hal yang penting disini adalah memanfaatkan SDM atau pekerja secara efisien, atau pemanfaatan SDM secara optimal, artinya pekerja dimanfaatkan sebesar- besarnya namun dengan tetap memperhatikan dan mempertimbangkan batas- batas kemungkinan pemanfaatan yang wajar. Orang tidak merasa diperas karena secara wajar pula orang tersebut menikmati kemanfaatannya.
Prinsip pemanfaatan SDM yang terbaik adalah prinsip satisfaction yaitu tingkat kepuasan yang dirasakan sendiri oleh pekerja yang menjadi pendorong untuk berprestasi lebih tinggi, sehingga makin bermanfaat bagi organisasi dan pihak- pihak lain. Pemanfaatan SDM dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari yang paling mudah dan sederhana sampai cara yang paling canggih. Pemanfaatan SDM perlu dimulai dari tahap pengadaan, dengan prinsip the right man on the right job.

      2. Maintenance (pemeliharaan)
Pemeliharaan atau maintenance merupakan tanggung jawab setiap pimpinan. Pemeliharaan SDM yang disertai dengan ganjaran (reward system) akan berpengaruh terhadap jalannya organisasi. Tujuan utama dari pemeliharaan adalah untuk membuat orang yang ada dalam organisasi betah dan bertahan, serta dapat berperan secara optimal. Sumber daya manusia yang tidak terpelihara dan merasa tidak memperoleh ganjaran atau imbalan yang wajar, dapat mendorong pekerja tersebut keluar dari organisasi atau bekerja tidak optimal.Pemeliharaan SDM pada dasarnya untuk memperhatikan dan mempertimbangkan secara seksama hakikat manusianya. Manusia memiliki persamaan disamping perbedaan, manusia mempunyai kepribadian, mempunyai rasa, karya, karsa dan cipta. Manusia mempunyai kepentingan, kebutuhan, keinginan, kehendak dan kemampuan, dan manusia juga mempunyai harga diri. Hal-hal tersebut di atas harus menjadi perhatian pimpinan dalam manajemen SDM. Pemeliharaan SDM perlu diimbangi dengan sistem ganjaran (reward system), baik yang berupa finansial, seperti gaji, tunjangan, maupun yang bersifat material seperti; fasilitas kendaraan, perubahan, pengobatan, dll dan juga berupa immaterial sepert: kesempatan untuk pendidikan dan pelatihan, dan lain-lain. Pemeliharaan dengan sistem ganjaran ini diharapkan dapat membawa pengaruh terhadap tingkat prestasi dan produktitas kerja.

  3. Development (pengembangan).
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang ada didalam suatu organisasi
perlu pengembangan sampai pada taraf tertentu sesuai dengan perkembangan organisasi. Apabila organisasi ingin berkembang seyogyanya diikuti oleh pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.
Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk pengembangaan SDM, terutama untuk pengembangan kemampuan intelektual dan kepribadian.
Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang digunakan oleh suatu organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau keterampilan pekerja yang sudah menduduki suatu jabatan atau tugas tertentu.
Untuk pendidikan dan pelatihan ini, langkah awalnya perlu dilakukan analisis kebutuhan atau need assessment, yang menyangkut tiga aspek, yaitu :
a. Analisis organisasi, untuk menjawab pertanyaan : “Bagaimana organisasi melakukan pelatihan bagi pekerjanya”,
b. Analisis pekerjaan, dengan pertanyaan : “Apa yang harus diajarkan atau dilatihkan agar pekerja mampu melaksanakan tugas atau pekerjaannya” dan,
c. Analisis pribadi, menekankan “Siapa membutuhkan pendidikan dan pelatihan apa”. Hasil analisis ketiga aspek tersebut dapat memberikan gambaran tingkat kemampuan atau kinerja pegawai yang ada di organisasi tersebut.

5.Fungsi Menejemen  SDM
            Manajemen sumber daya manusia memiliki tujuan yang ingin dicapai,

      untuk dapat berjalan dengan baik diperlukan fungsi manajemen. Fungsi

      manajemen terdiri dari :

       1. Perencanaan adalah usaha membuat suatu puluhan tindakan dari

           beberapa alternatif yang mungkin dapat tersedia yang meliputi

           strategi, kebijakan, program, proyek dan prosedur dalam rangka

           mencapai tujuan organisasi.

        2.Penggorganisasian adalah suatu usaha mengelompokkan pekerjaan

           yang diatur melalui struktur organisasi sehingga setiap unit kerja

mempunyai sasaran dalam rangka mencapai tujuan secara nyata.

       3. Penyusunan staf (departemensi) suatu usaha penempatan orang-orang

yang tepat ke dalam unit-unit kerja yang telah ditetapkan dalam

struktur organisasi.

        4. Penggerakan dapat diartikan sebagai suatu usaha mempengaruhi dan

mengarahkan anggota organisasi (pegawai) untuk melaksanakan

pekerjaan sesuai kebijakan yang telah ditetapkan dalam mencapai tujuan

       5. Pengendalian suatu usaha mengawasi, membimbing, dan membina

gerak pegawai dan unit kerja untuk bekerja sesuai dengan rencana

yang telah ditetapkan.

(Salam, 2007:16)

Berdasarkan pendapat di atas, fungsi manajemen dilaksanakan dalam

mendukung kegiatan yang diatur secara sistematis sehingga tujuan tersebut dapat

            dicapai dengan tertib, efesien, dan efektif. Fungsi manajemen berarti sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.



George R. Terry dan Leslie W. Rue menyebutkan lima fungsi utama manajemen, yang terdiri dari :

1. Planning. Menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama

   suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat

   mencapai tujuan-tujuan.

2. Organizing. Mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan

    penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatankegiatan.

3. Staffing. Menentukan keperluan-keperluan sumber daya manusia,

    pengerahan, penyaringan, latihan dan pengembangan tenaga kerja.

4. Motivating.Mengarahkan atau menyalurkan perilaku manusia kearahtujuan-tujuan.

5. Controlling. Mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan menentukan

    sebab-sebab penyimpangan dan mengambil tindakan-tindakan

    kolektif. (Terry dan Rue, 2005:9)

Fungsi manajemen merupakan suatu elemen-elemen dasar yang akan

selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan

oleh manajer / pemimpin dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.

Fungsi manajemen sumber daya manusia yang dimaksud Edy Sutrisno dalam

bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia adalah

1. Perencanaan adalah kegiatan memperkirakan tentang keadaan tenaga

    kerja, agar sesuai dengan kebutuhan organisasi secara efektif dan

    efisien, dalam membantu terwujudnya tujuan.

2. Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengatur pegawai dengan

    menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang,

    integrasi, dalam bentuk badan organisasi.

3. Pengarahan dan pengadaan. Pengarahan adalah kegiatan memberi

    petunjuk kepada pegawai, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif

    serta efeisien dalam membantu tercapainya tujuan organisasi.

    Sedangkan pengadaan merupakan proses penarikan, seleksi,

    penempatan, orientasi dan induksi untuk mendapatkan pegawai yang

    sesuai dengan kebutuhan organisasi.

4. Pengendalian merupakan kegiatan mengendalikan pegawai agar

    menaati peraturan organisasi dan bekerja sesuai dengan rencana.

5. Pengembangan. Proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis,

    konseptual, dan moral pegawai melalui pendidikan dan pelatihan.

6. Kompensasi. Pemberian balas jasa langsung berupa uang atau barang

    kepada pegawai sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada

    organisasi.

7. Pengintegrasian. Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan

    organisasi dan kebutuhan pegawai, agar tercipta kerja sama yang

    serasi dan saling menguntungkan.

8. Pemeliharaan merupakan kegiatan pemeliharaan atau meningkatkan

    kondisi fisik, mental, dan loyalitas agar mereka tetap mau bekerja

    sama sampai pensiun.

9. Pemberhentian. Putusan hubungan kerja seorang pegawai dari suatu

    organisasi.

     (Sutrisno, 2009:8-10)

Fungsi manajemen dalam suatu instansi atau organisasi berbeda

dikarenakan kompleksnya organisasi serta jumlahnya yang banyak, maupun

kerena perkembangan lapangan usaha dan organisasi yang berbeda-beda.

Prakteknya pembagian fungsi manajemen dalam suatu organisasi, yang paling penting adalah untuk mengetahui aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan dalam

melaksanakan fungsi tersebut. Fungsi operasional manajemen sumber daya

manusia meliputi :

1. Perencanaan tenaga kerja. Perencanaan tenaga kerja merupakan operasi

    dari manajemen sumber daya manusia (Yuniarsih dan Suwatno, 2008:6).

    Perencanaan sumber daya manusia dimaksudkan dalam upaya untuk

    merencanakan jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi

    kebutuhan yang dibutuhkan dalam pencapaian tujuan.

2. Pengembangan tenaga kerja. Pengembangan tenaga kerja merupakan suatu

    kondisi yang menunjukan adanya peningkatan-peningkatan kualitas tenaga

    kerja (Yuniarsih dan Suwatno, 2008:7). Pengembangan kualitas sumber

    daya manusia diarahkan untuk megubah sumber daya manusia yang

    berpotensi menjadi sumber daya manusia yang produktif sehingga sumber

   daya manusia mampu dan terampil sehingga menjadi lebih efektif serta

   efisien dalam mencapai tujuan organisasi.

3. Penilaian prestasi kerja. Penilaian prestasi kerja merupakan salah satu

    aspek yang sangat penting dalam pengelolaan sumber daya manusia

    (Yuniarsih dan Suwatno, 2008:7). Adanya penilaian prestasi kerja akan

     mengetahui sumber daya manusia yang mempunyai prestasi kerja yang

     baik maupun yang kurang, dengan demikian akan juga menentukan

     bersarnya kompensasi yang akan diterima.

4. Pemberian kompensasi. Fungsi pemberian kompensasi meliputi kegiatan

 pemberian balas jasa, dapat berupa finansial dan non finansial (Yuniarsih dan Suwatno,   2008:7). Pemberian kompensasi dapat meningkatkan

     motivasi dalam melaksanakan tugas.

5. Pemeliharaan tenaga kerja. Pemeliharaan tenaga kerja diharapkan dapat

    memberikan ketenangan kerja dan konsentrasi penuh dalam menghasilkan

    prestasi kerja yang diharapkan organisasi (Yuniarsih dan Suwatno,

    2008:7). Kegiatan pemeliharaan tenaga kerja bertujuan untuk memberikan

    jaminan kesehatan, kesejahteraan dan keamanan serta memperkecil adanya

    konflik antar individu dalam organisasi.

6. Pemberhentian. Fungsi pemberhentian harus mendapat perhatian yang

    serius dari manajer / pemimpin sumber daya manusia karena telah diatur

    oleh undang-undang dan mengikat bagi instasi atau perusahaan (Yuniarsih

    dan Suwatno, 2008:1). Istilah pemberhentian atau separation, pemisahan

    merupakan suatu putusnya hubungan kerja seseorang dengan organisasi

    yang disebabkan oleh keinginan pegawai, keinginan organisasi, pensiun

    atau disebabkan oleh undang-undang.
Kesimpulan      
       SDM adalah  potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan  perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Dalam pengertian praktis sehari-hari, SDM lebih dimengerti sebagai bagian integral dari sistem yang membentuk suatu organisasi.Unsur- unsur SDM antara lain     

       1. Kemampuan-kemampuan (Capabilities),

       2. Sikap (Attitudes),

       3. Nilai-nilai (Values),

       4. Kebutuhan-kebutuhan (Needs),

       5. Karakteristik demografisnya (Penduduk


MSDM adalah Jadi Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan,pengorganisasian,pengkoordinasian,pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian,
pemeliharaan, dan pemisahan tenagakerja dalam rangka mencapai tujuan.

Proses Tahapan MSDM:

Pengadaan MSDM,Pemeliharaan MSDM dan Pengembangan MSDM

         Fungsi MSDM adalah Perencanaan tenaga kerja.pengembangan tenaga kerja,penilaian prestasi kerja,pemberian kompensasi,pemeliharaan tenaga kerja,pemberhentian.